Wednesday, July 22, 2009

PENDIDIKAN FINANSIAL DAN KESEHATAN PREVENTIF UNTUK NTT

-->
PERANAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
Sebuah daerah terukur tingkat pendidikan dan kesehatannya dari perbandingan tim pengajar (guru/dosen) dan tim medis (dokter/perawat/bidan) dengan jumlah penduduk di daerah itu. Semakin kecil rasio perbandingannya menunjukkan semakin efektif dan efisien peningkatan melek huruf dan penanganan tindakan medis. Dalam wacana lebih eksplisit lagi, tercipta suatu masyarakat yang melek huruf dan melek pendidikan kesehatan.
Dari sini kita bisa menelaah lebih mendalam lagi tentang model pendidikan dan model kesehatan seperti apa yang dibutuhkan masyarakat NTT?
Pendidikan dan kesehatan adalah hal yang saling berkaitan erat satu sama lain. Saling mendukung satu sama lain. Men sana in corpora sano. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Di sini terlihat bagaimana peranan kesehatan sangat mendukung tingkat pendidikan suatu daerah.
Berbicara tentang Pendidikan dan Kesehatan tidak lepas dari berbicara tentang taraf hidup. Apa yang bisa dilakukan sehingga taraf hidup yang ‘layak sebagai manusia’ bisa mendukung tingkat Pendidikan dan Kesehatan yang baik?
Suatu Pendidikan dikatakan pendidikan yang tepat sasaran adalah Jika dan hanya jika pendidikan itu memberikan kehidupan secara langsung. Artinya ketika pendidikan itu ditempuh, masyarakat dapat memperoleh sumber penghasilan untuk keberlangsungan hidup di planet bumi ini.
Model pendidikan yang baik adalah suatu model pendidikan yang menfasilitasi pengembangan diri setiap individu yang terlibat. Individu-individu ini menjadi lebih hidup di dalam perkembangan yang terjadi; mereka menjadi lebih kreatif dan benar-benar mengeksplorasi potensi diri ke puncak tertinggi. Dalam arti, ketika melewati proses perkembangan itu, mereka benar-benar mempersiapkan diri menjadi ‘yang ahlinya’. Entah, apa pun pilihan bidang pendidikan yang akan digelutinya.
Pola berpikir seperti inilah yang harus ditumbuhkembangkan pada masyarakat NTT. Masyarakat menjadi terdidik untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Bukannya, menjadikan pendidikan sebagai ajang untuk memperoleh Ijasah, yang nota bene Ijasah itu belum tentu menjamin kesuksesan dalam kehidupannya.
NTT adalah sebuah propinsi kepulauan dengan beragam kebudayaan. Banyak aspek kehidupan yang bisa dikembangkan menjadi sumber penghasilan daerah.”
Model kesehatan yang cocok adalah kesehatan preventif. Artinya ketika sejumlah tim medis mendidikasikan diri untuk mengajarkan pola hidup sehat bagi masyarakat NTT dengan cara yang paling mudah dipahami masyarakat. Menurut asumsi saya; suatu saat tingkat melek sehat masyarakat NTT akan benar-benar meningkat dan bahkan boleh dibilang ‘masyarakat NTT tidak membutuhkan dokter lagi, karena mereka telah menjadi dokter untuk diri mereka sendiri’. Ini akan menjadi sebuah kenyataan jika dan hanya jika kita mulai berpikir dan bertindak ke arah itu saat ini.
Setiap warga bertanggungjawab terhadap pendidikan dan kesehatannya masing-masing dan difasilitasi pemerintah daerah.

SOLUSI
  1. Pendidikan Finansial yang tepat adalah solusi bagi kemakmuran NTT. Para Aparat Pemerintahan Daerah (propinsi maupun kabupaten) yang dipercayakan melayani rakyat NTT harus benar-benar mengerti arti Pendidikan Finansial terhadap kelangsungan generasi penerus NTT. Pengelolaan keuangan daerah yang baik akan memberikan kenyamanan dan kebanggaan bahwa, “saya adalah putera/i NTT.”
  2. Menurut saya, orang-orang miskin itu seperti pohon bonsai. Ketika Anda menanam bibit terbaik dari pohon yang tertinggi ke dalam pot bunga, Anda mendapatkan replika darinya, hanya beberapa inci tingginya. Tidak ada yang salah dengan bibit yang Anda tanam, hanya dasar potlah yang terlalu kuat untuk ditembus akar tanaman. Orang-orang miskin ibarat manusia bonsai. Tidak ada yang salah dengan orang-orangnya. Sederhananya, masyarakat tidak pernah memberikan dasar untuk bertumbuh. Yang dibutuhkan untuk membuat orang-orang miskin keluar dari kemiskinan adalah dengan menciptakan sebuah sistem/lingkungan yang mempermudah mereka. Sekali orang miskin bisa menyalurkan energi dan kreatifitas mereka, kemiskinan akan menghilang dengan cepat.’ Ini adalah petikan kata-kata dari seorang Penerima Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus. Dari sini bisa dikatakan bahwa; kita harus benar-benar berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di NTT tercinta. Kerjasama yang harmonis antara Masyarakat dengan Aparat Pemerintahan Daerah sangat dibutuhkan.



  3. Pernahkah kita terpikir untuk belajar dari semut? Banyak hal yang kita pelajari dari semut. Setiap semut masing-masing memiliki tanggung jawab di dalam koloninya. Tanggung jawab itu dijalankan sebagai sebuah dedikasi yang tulus tanpa pamrih demi kelangsungan kehidupan koloni semut itu. Bisakah masyarakat NTT ‘memainkan perannya masing-masing’ demi kelangsungan kehidupan manusia NTT?
MUNGKINKAH PENDIDIKAN DAN KESEHATAN GRATIS DI NTT?
Semuanya Mungkin. Hanya dan hanya jika kita berpikir, berkomitmen dan bertindak ke arah yang sama.
Jangan tanyakan apa yang NTT berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada NTT.”






No comments:

Post a Comment